Monday, October 12, 2015

Nulis lagi


    Setelah… setelah apa ya, pokoknya setelah deh, akhirnya menyadari kalau menulis itu ternyata penting banget. Entah nulis dikit, lumayan atau panjang, semuanya penting dan mungkin wajib buat dilakuin semua orang yang ingin menjalani hidupnya lebih tertata. Iseng juga boleh kalau mau nulis, intinya menulis itu penting. Karena (by hipotesis saya), tulisan dapat membantu otak kita mengingat memori pada masa yang akan datang, karena memori yang ada di kepala kita tidak selalu friendly buat mengingat moment atau sesuatu yang sudah dan pernah kita alami. So, kalau ada waktu tersisa dari aktivitas sepanjang hari di hidupmu, luangkanlah untuk menulis.
    Sebenernya urusan kuliah juga menuntut untuk menulis. Nulis tentang bidang yang sedang dijalani sekarang ini, tapi ada so many kegiatan lain yang akhirnya menang ‘tender’ daripada menulis. Nyesel dikit karena moment lama yang baru kepikiran buat ditulis sekarang rasanya tak lagi sama, berbeda dan ceritanya jadi sedikit… ya gitu deh. Lain waktu deh nulis serius, kali ini mau membangkitkan gairah menulis dulu yang telah lama menghilang dari ‘peradaban’ otak.
    20 tahun adalah waktu yang sangat sangat sangat tepat untuk memulai sesuatu yang baru, menyambut tahapan hidup yang baru dengan gairah yang baru. Meski belum sepenuhnya dewasa dan kontrol juga masih pasang surut, beberapa orang udah berhasil buat berproses menjadi lebih baik sedangkan yang lainnya masih ada yang terjebak di teenagers yang penuh kebahagiaan (sesaat). Saya sendiri? I think, saya masih ada di tengah-tengah antara keduanya. Terkadang kebijaksanaan muncul begitu saja pada suatu moment, tapi kadang ke-teenager-an juga berlomba untuk muncul. Untuk menjadi orang yang penuh kontrol layaknya filsuf yunani, india atau nenek moyang orang china, bahkan dalai lama di Tibet sekarang ini, adalah cukup berat.
    Penelitian membuktikan, kepribadian kita dipengaruhi oleh lima orang terdekat yang paling sering kita temui sehari-harinya. Kalau anak kuliah dan kost, ya diantara temen kuliah dan temen kost. Kalau temen kost anak metal underground mana bisa kita muter lagu pop jazz, secara tidak langsung kita (bisa saja) terpengaruh. Tetapi semuanya balik ke kita sendiri sih, tapi tanpa kita sadari lingkungan memang memberi andil yang cukup besar.
    Semangat untuk menjadi lebih baik mungkin tertanam dalam semua diri manusia secara alamiah, entah memang dorongan internal atau pengaruh nasihat orang yang sudah clearly lebih baik dari kita. Nggak perlu muluk-muluk sih, kalau nggak bisa berbuat baik, paling nggak yan jangan mengacau. Anteng aja, tapi tetep berpikiran progresif setiap saatnya. Terkadang kalau liat orang disekitar atau orang yang masih terjangkau sama pengawasan kita, ada diantara dari mereka yang kadang kita nggak habis pikir kenapa meleka ngelakuin itu semua. Such as kita nggak setuju sama pikiran sampai tindakan yang mereka lakuin. Tapi kalau melihat ke atas kita juga bakal nemuin orang yang jauh jauh lebih baik, tapi tentu jumlahnya terbatas.
    Secara sederhana, kedewasaan bisa dilihat dari beberapa hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, kita sudah tidak lagi menilai seseorang dari fisik, tetapi sepenuhnya dari pemikiran, tindakan, dan sifat dia yang pada akhirnya akan bermuara ke “siapa dia”. Fisik seseorang penting, tetapi faktor diatas lebih penting dari itu. Sesimpel jangan melihat seseorang atau sesuatu dari luarnya lah, dan jangan terlalu mudah menilainya.
    Kalau ditarik ke hulu menyoal tatanan sosial manusia, Tuhan sepertinya memang sengaja menciptakan berbagai macam kondisi sosial (termasuk keburukan) dalam kehidupan manusia agar dapat terlihat mana yang ‘masih’ memiliki sifat kemanusiaan dan mana yang tidak. Jadi varian apa yang orang lakukan di dunia ini adalah bagian dari siklus kehidupan yang harus kita lihat, kemudian kita alami. Pilihan sepenuhnya ada pada kita sendiri, mau ikut aliran yang mana.
    Cukup dengan berkaca setiap saat dan berpikir bekali kali sebelum meng-eksekusi sesuatu, apapun itu, dan berpikir panjang, bisa dijadikan langkah awal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Entah pada kenyataanya seperti apa, tetapi setidaknya kita telah mencoba dan selangkah lebih maju dari orang lain yang tidak melakukan apa-apa. Yang terpenting ada niat dalam diri kita dan bertujuan baik.
    Dengan demikian, mungkin ini sebagai titik awal saya untuk kembali menulis, entah apa itu yang penting nulis. Saya akui, tulisan sekarang ini masih amburadul dan sedikit freaky gitu. Tapi biarlah, semoga selanjutnya lebih baik.
Baca lebih banyak...

Tuesday, January 20, 2015

Different?


     Kampret! it was so long i didn't hitting my fuckin 10 finger into semi-modern vaio keyboard for writing. Nggak konsisten emang dasar, langsung aja lah. Terkadang emang nggak semua orang bisa paham sama apa yang kita pikirkan, moreover ther say that i am crazy. But it's no matter about how fuckin dog barking arround me, even they barking so close with my ear. Jadi orang yang berbeda ditengah-tengah banyak orang yang berfikiran sama dan melakukan hal yang sama, it's a little bit weird condition and sounds like freak. Tapi apa yang saya lakukan ini emang bener dalam presepsi saya. When it was turn into one dot that is totally opposite, apa yang saya bilang benar mereka bilang salah dan sebaliknya apa yang mereka benar dan dilakukan orang banyak terkadang saya anggap salah. Tapi presepsi ini muncul begitu saja seiring tumbuh sembari getting a lot of source of knowledge, fact, reality and fuckin desire. 
      Entahlah, beberapa mulut bilang kalau perbedaan itu indah. Perbedaan itu masih bisa berdampingan, walaupun nggak bisa bersatu. But maybe it's jus big bullshit, sebelum kita membuktikannya sendiri. Saya masih optimis dengan keadaan perbedaan saya dengan kebanyakan orang ini akan membawa saya ke arah yang berbeda pula dengan kebanyakan orang. I don't know what it is, everything still unclear without any real proof. God bless
Baca lebih banyak...

Friday, December 20, 2013

Definisi Kehidupan


    Tepat tengah malam, dan sunyi menjadi teman terbaik saat ini. Daripada tidur yang rasanya udah terlalu mainstream, mending nyoba gerakin 10 jadi buat ngetik di laptop butut ini. Nah, kali ini gue mau nyoba sedikit menyikapi sebuah kata, yaitu Hidup.. kita semua hidup, berawal dari dilahirkan dan sejak saat itu juga kita benar-benar hidup. Kita dibesarkan oleh makhluk penyalur kehidupan hingga mungkin sampai seusia kalian sekarang ini.

    Banyak yang bilang hidup itu kejam macam Yakuza, ada juga yang bilang hidup itu menyenangkan dan serba bahagia. Keduanya bertolak belakang dan sebabnya ya manusia itu sendiri. Sebenernya ngga ada hidup yang bener-bener kejam dan ngga ada hidup yang bener-bener bahagia, keduanya silih berganti mengisi waktu sesuai kehendak penulis skenario hidup. Yang merasa hidupnya kejam pasti pernah bahagia walaupun itu cuma sedetik, bahkan ngga ada. Begitu juga yang ngerasa hidupnya bahagia, mereka pasti pernah ngerasain pahitnya daun pepaya kehidupan.

    Kita ngga perlu milih mau hidup diantara yang kejam ataupun yang bahagia, dan kita juga tidak bisa pasrah begitu saja pada kehidupan. Ketika kita pasrah, kita mengikuti arus dan jika arus itu menuju jalan yang salah lalu mengering, kita bingung. Banyak orang mengidamkan surga, karena disana seribu persen bahagia. Tetapi kita sekarang hidup didunia, bukan disurga, dan bahagia ngga bisa tercapai kalau kita hanya mengikuti arus bahkan kita bisa terjelambab ke hidup yang kejam.
Baca lebih banyak...

Friday, October 4, 2013

Blog Baru!


    All is well, akhirnya punya blog pribadi juga. Hari ini seneng tapi sedih juga, sedih karena nyesel baru bisa bikin blog pribadi sekarang. Padahal punya blog komersial udah 3 tahun dan lebih dari seribu post serta sejuta pageviews. Bukan mau sombong, emang itu kenyataannya, tapi itu nggak penting, yang penting akhirnya punya blog pribadi yang bisa jadi perantara buat nyalurin sepatah dua patah cerita soal hidup saya dan segalanya yang ada disektar.

    Banyak yang bilang, ngeblog itu cuma buang waktu doang, dan saya percaya yang bilang gitu pasti punya lebih banyak waktu didunia nyata ketimbang waktu buat diem nyalurin aspirasi lewat 10 jari yang dibanting-bantingin di keyboard. Yah, semuanya emang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing dari setiap apa yang kita lakuin. Itu pepatah lama. Tapi emang itu bener adanya. 

    Disisi kebenaran, ngeblog termasuk positif daripada kita buka yang enggak-enggak di tab browser kita (apaan), karena dengan ngeblog, kita terkonsentrasi pada suatu hal yaitu nulis artikel dan berusaha sekuat tenaga biar artikel itu bisa dihargai sama pengunjung, walopun pengunjungnya sehari nggak lebih dari satu. Tapi semua yang mulai dari awal emang harus dari nol, nggak mungkin blog umur sehari tau-tau visitor bejibun, yakin tuh itu orang bayar buat beli visitor dan kemungkinan dia puasa sebelum Ramadhan dateng.

    Ada beberapa aspek non-resmi yang perlu diperhatikan dalam menulis blog. Yap, yang pertama jelas kita harus naruh konten atau tulisan yang layak dan nggak semata-mata isinya curhat apalagi curhatan galau, jelas yang baca akan eneg pas baru baca 1 kata dari postingannya. Dan usahakan juga, jangan monoton atau terlalu resmi karena terkesan kaku dan yang baca pun akan kaku, kasian nggak bisa jalan nanti. 

    Nulis blog ya yang fleksibel aja, seperlunya, bicarakan yang patut dibicarakan. Ya biasanya ada pengunjung yang lebih seneng liat blog yang ada gambar ditiap postingannya, itu juga bisa dijadiin strategi biar si pengunjung nggak bosen dan menjadi pelanggan blog kalian. Mungkin itu aja sih, pengalaman ngeblog komersial selama 3 tahun, walopun blog komersial dan blog pirbadi beda jauh, tapi ya paling enggak ini masih dalam genre blog dan sebenernya masih mirip-mirip. Oke, cukup aja ya, hari ini blog resmi dibuka, tapi bukan buat umum, buat orang yang pantes baca ginian dan yang nilai tulisan saya pantes buat dibaca..
Baca lebih banyak...
 

Copyright © 2013 Designed by Syafrijal